Anak Rantau

Tiba - tiba ngerasa sepi... Pengen curhat... Tapi ngk tau harus curhat sama siapa. Nulis di blog mungkin bisa sedikit membuat hati ini lebih sabar

Ini kisah saya sendiri, tentang anak rantauan jadi anak rantauan itu ada enak dan tidaknya, Enaknya kalau enaknya jadi lebih mandiri dan ngk enaknya kalau kita di posisi terendah mau apa aja bergantung pada diri sendiri. jadi ceritanya, belum gajian nie kerja tiap hari pagi siang malam tapi ngutang untuk biaya hidup kan aneh. Kata2 ini seperti keluhan tanpa ada syukurnya. 
tapi siang itu aku lihat bapak jualan barang bekas dengan gerobak keliling mencari barang bekas, taukah kamu gimana hidup dia, dia bergantung pada barang bekas yang kira2 masih bisa di manfaatkan, iya kalau ada yang mau jual barang bekas atau ada yang mau beli barangnya mungkin hari nie bisa makan mungkin juga engak. habis liat itu aku bandingkan sama kehidupan saya walaupun harus ngutang tapi pas gajian bisa langsung bayar, dan saya sudah pasti dapat uang walupun harus menunggu tiga bulan dulu, coba bandingkan kerjaan saya sama dia, saya cuma duduk di kantor dengan fasilitas internet, full AC walau kadang sering mati - mati (hehehhehe),
Tapi setidaknyaa itu lebihh beruntung dari bapak itu, dia harus mendorong gerobaknya sambil teriak supaya yang ada di dalam rumah mendengar, mana matahari pas di atas kepala kebayang tidak kalau harus keliling komple perumahan yang luasnya beberapa kilometer huff untuk membayangkannya saja saya sudah tidak sanggup. Bersyukur dinna wahyuni sari yakinlahh usaha itu tak ada yang sia2 semangatttt, ganbate, fighting pokokk nya jangann menyerahhh hehhehehehhe 

Comments

Popular posts from this blog

Menyesal kenapa di Akhir

Insan Jatuh Cinta